Sabtu, 15 Oktober 2022

PERJUANGAN DALAM MENAPAKI KEBENARAN ISLAM

 


Oleh : Fitria Tilawatil Simarmata


~FROM DAKWAH TO UKHUWAH~


ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأوليك هم المفلحون

Artinya: Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S Ali Imran: 104)

Menyerukan Islam kepada yang lain, saling mengingatkan, menegur, amar makruf nahi munkar sepatutnya menjadi makanan sehari hari agent of change.

ISLAM ADALAH KEBENARAN

Saat ini kondisi kehidupan masyarakat muslim tidak begitu kondusif bagi ke-Islam-an nya. Corak kehidupan yang sekuleristik sudah merambah ke hampir seluruh sendi kehidupan, baik itu pada sektor ekonomi, kebudayaan, pergaulan dalam masyarakat, sampai pada tataran sistem politik dan pemerintahan. Jika di ibaratkan, kaum muslim saat ini seperti kawanan ikan yang sedang menjalani hidup di tempat yang bukan pada zona nya.

Zona umat Islam adalah tempat yang diatur dengan wahyu Ilahi (kehidupan Islam), bukan aturan yang dibuat oleh manusia itu sendiri. Allah Subhanahu wata'ala telah memberitahukan

اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم الإسلام

Artinya: "Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian, dan Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian dan Aku ridha Islam sebagai agama kalian." (QS. Al-Maidah: 3).

Dalam ayat yang mulia di atas, Allah subhanahu wata'ala mengabarkan bahwa agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada seluruh manusia adalah agama yang sempurna, mencakup seluruh perkara yang cocok diterapkan di setiap zaman, setiap tempat dan setiap umat Islam adalah agama yang sarat dengan ilmu, kemudahan, keadilan dan kebaikan. Islam adalah pedoman hidup yang jelas, sempurna dan lurus untuk seluruh bidang kehidupan. Islam adalah agama dan negara (daulah), di dalamnya terdapat manhaj yang haq dalam bidang hukum, pengadilan, politik, kemasyarakatan dan juga perekonomian.

Segala perkara yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan dunia mereka, dan dengan Islam nantinya mereka akan bahagia di kehidupan akhirat. (Dinul Haq, Abdurrahman bin Hammad Alu Muhammad).


Didalam kitab An-Nidhamu Al Islam, Syeikh Taqiyuddin An Nabhani juga menjelaskan, setidaknya ada tiga konsep yang diatur oleh Islam:

1. Mengatur segenap perbuatan manusia dalam hubunganya dengan Khaliq-nya, hal ini tercermin dalam aqidah dan ibadah ritual dan spiritual. Semisal: Tauhid, sholat, zakat, puasa dan lain-lain.

2. Mengatur segala hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Yang diwujudkan berupa akhlak, pakaian, dan makanan.

3. Mengatur manusia dengan lingkungan sosial. Hal ini diwujudkan dalam bentuk mu'amalah dan uqubat. (sistem ekonomi Islam, sistem pe merintahan Islam, sistem politik Islam, sistem pidana Islam, strategi pendidikan, strategi dalam pertanian, dll.

TANYAKAN PADA DIRIMU, SAMPAI MANA ISLAM MELEKAT DALAM JIWAMU?

Permasalahan yang kita alami saat ini Islam tidak diterapkan secara menyeluruh (kaffah), Islam tidak lagi menjadi "way of life' yang sempurna, masyarakat dipaksa untuk hidup didalam sebuah sistem jahiliyyah. Dengan kondisi semacam ini, banyak diantara kaum muslim yang tergerus oleh keadaan. Diantara mereka ada yang kondisi keislamannya cuma sebatas pada kartu identitasnya saja, Ada juga yang punya semboyan "ibadah yes maksiat yes", alias ibadahnya jalan, maksiat juga tetap melenggang.


Ditengah hiruk pikuk kesenangan dunia yang sungguh menggoda ini, masih ada beberapa pihak yang tidak terpengaruh untuk berbuat sampai melanggar batas, mereka masih aktif beribadah, ditambah dengan sedekah, infak. Namun disisi lain, mereka tidak mau ambil pusing dengan kondisi yang ada, kalaupun mau, maka hal itu cuma ala kadarnya, bagi mereka urusan dakwah ini tidak terlalu penting.

KEBENARAN ITU DI DAKWAHKAN

Padahal jika melihat sirah Nabi, disana ditemukan bahwa dahulu Rasulullah dan para sahabat menjadikan aktivitas dakwah yang mulia ini sebagai poros dalam kehidupan mereka. Dalam Islam, mengungkapkan "kebenaran" tentu saja menjadi bagian wilayah ijtihad. Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, pada kata "al-khair" diatas adalah Al-Quran dan As-Sunnah, sedangkan tafsir Jalalain menjelaskan maksud dari kata "al-khair" adalah Islam. Perintah Allah SWT tentang aktivitas dakwah ini juga dijelaskan dalam firman-Nya:

اذع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي أحسن

Artinya: Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. (QS. an-Nahl: 125).

Seruan para pengemban dakwah kepada Islam juga dipuji oleh Allah (QS. Fushshilat: 33).

ومن أحسن قولا ممن دعا إلى الله وعمل صالحا وقال إنني من المسلمين

Artinya: "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: 'Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?'. Dalam kitabnya Sayyid Quthub menfsirkan ayat ini, beliau berkata:

"Kalimat-kalimat dakwah yang diucapkan sang dai'i adalah paling baiknya kalimat, ia berada pada barisan pertama di antara kalimat-kalimat yang baik yang mendaki ke langit." (fii dzilaalil qur'an, (5/ halaman. 3121).

Menempuh jalan dakwah ini tentunya dibutuhkan kesabaran keikhasan dan pengorbanan, berkorban waktu, harta, bahkan jiwa. Berusaha untuk mencari keridhoan-Nya. Sebuah pilihan hidup yang tentunya insyaAllah tiada sia-sia. Allah menjanjikan balasan yang istimewa bagi orang yang mendakwahkan kebenaran.



Tidak ada komentar:

MAKNA SYUKUR DAN SABAR

  Oleh : Jihan Nabila Luqiana   Apa yang terlintas di benak kita tentang makna syukur? Apakah dikatakan bersyukur jika sesuatu yang dikabu...