Senin, 14 Mei 2018

Di Penghujung Waktu (Part 1)


Fatimah adalah seorang gadis yang cantik, baik, pintar, dan taat beribadah. Usianya sekarang 17 tahun dan dia duduk di Sekolah Menengah atas kelas XII. Dia berasal dari keluarga yang mampu, orang tuanya pekerja keras dan selalu pergi keluar kota untuk membahas urusan bisnis. Sehingga tak jarang ia harus melewati hari-harinya tanpa orang tuanya. Fatimah merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, dia mempunyai saudara laki-laki yang sekarang sedang melanjutkan kuliahnya diluar kota. Karna seluruh anggota keluarganya masing-masing sibuk dengan urusannya, iya selalu ditinggal dirumah bersama Bik Iyem dan Pak Dadang yang merupakan asisten rumah tangga dan supir pribadi keluarga Fatimah yang sudah cukup lama bekerja dirumahnya.

Hingga pada suatu pagi setelah ia selesai bersiap-siap untuk berangkat kesekolah, ia mendapat pesan dari gurunya, “Assalamu’alaikum Fatimah, ini Ibu Laila mau bilang sama Fatimah kalau hari ini ibu tidak bisa mengajar disekolah karna anak ibu sedang sakit. Jadi ibu mau minta tolong sama Fatimah untuk nanti pada jam pelajaran ibu dikelas kamu, supaya Fatimah yang membantu teman-teman menyelesaikan hafalan surah yang kemarin. Bisakan,..?? “kata Bu Laila yang merupakan guru agama islam disekolahnya.” “Wa’alaikumussalam, baik buk insayaallah saya akan melakukannya,.. “Sahut Fatimah pada telfon singkat dari Bu Laila.”

Fatimah merupakan siswi yang berprestasi disekolahnya, maka tak heran jika guru-guru banyak yang memberikan kepercayaan kepadanya. Fatimah berangkat kesekolah dengan menggunakan sepeda kesayangannya yang merupakan hadiah ulang tahun dari Mamanya. Meskipun ia orang yang kaya memiliki beberapa mobil dan sepeda motor, tetapi ia tidak tertarik untuk menggunakan kesekolah.

Kemudian Fatimah berpamitan dengan Bik Iyem yang sudah dianggapnya seperti ibu angkatnya,... “Bik, Fatimah berangkat sekolah dulu ya, Assalamu’alaikum,.. “katanya sambil menyalam tangan Bik Iyem.” “Wa’alaikumussalam, hati-hati dijalan ya neng,.. “jawab Bik Iyem.”

Setelah Fatimah sampai disekolah ia segera masuk kedalam kelasnya, karena sebentar lagi jam pertama yang merupakan pelajaran Agama Islam dimulai. Teeeeeeeeeetttttt,..!!! “bel sekolah berbunyi.” Semua Siswa/i masuk kedalam kelas masing-masing. Ketua kelasnya langsung memimpin do’a untuk memulai pelajaran pertama. Setelah selesai, Fatimah maju kedepan kelas untuk memberi tahu kepada teman-temannya bahwa Bu Laila tidak datang kesekolah karena anaknya sedang sakit, sehingga ia diminta oleh Bu Laila untuk melanjutkan mengawasi dan mengoreksi hafalan teman-temannya yang belum dibacakan didepan kelas. Tetapi tiba-tiba,... “Heh Fatimah, kamu enggak usah belagak ngatur gitu dehh,..!! emangnya kamu siapa bisa merintah-merintah kita seenaknya,.. “kata Siska yang merupakan teman sekelasnya yang sangat terkenal bandal disekolah.”

“Siska, maksud kamu apa ngomong seperti itu ke Fatimah,..?? memangnya kamu tidak dengar apa yang dikatakannya tadi bahwa dia disuruh sama Bu Laila,.. “kata Anwar yang merupakan ketua kelasnya.” Yang kata banyak orang bahwa Anwar naksir dengan Fatimah, tetapi Fatimah sama sekali tidak ingin memikirkan hal seperti itu karna masih duduk dibangku sekolah.

“Iiiiihhh, Anwar kamu jangan sok jadi pahlawan kesiangan deh,..!! pake bela-belain cewek munafik itu,..!! asal kamu tau ya, dia itu enggak suka sama kamu,.. jadi jangan ngarep, dengan kamu belain dia seperti ini bakalan buat dia klepek-klepek sama kamu,..!!! Hahahahahh “Siska dan dua orang temannya tertawa.” Siska dan kedua temannya itu tidak suka melihat Fatimah karena banyak teman-teman sekolahnya yang menyukai dan senang berteman dengannya, sebab Fatimah anak yang sopan dan baik.

“Siska, tolong omongan kamu dijaga jangan ngebahas yang bukan-bukan disekolah. Kamu mau aku adukan dengan Bu Laila karena udah ngebantah perintahnya,..!! “jawab Anwar dengan tegas.”  Siska dan temannya terdiam karena takut diadukan dengan Bu Laila. Setelah semua pelajaran hari ini selesai, mereka pun kembali kerumahnya masing-masing.

(Cerbung)
Nurul Fadhilah Nst 
http://blogger-karyatulis.blogspot.co.id/2018/05/cerbung.html

Tidak ada komentar:

MAKNA SYUKUR DAN SABAR

  Oleh : Jihan Nabila Luqiana   Apa yang terlintas di benak kita tentang makna syukur? Apakah dikatakan bersyukur jika sesuatu yang dikabu...