Oleh : Jihan Nabila Luqiana
Apa yang terlintas di benak kita tentang makna syukur? Apakah dikatakan bersyukur jika sesuatu yang dikabulkan sejalan dengan yang diharapkan? Atau dikatakan bersyukur ketika mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang kita punya sebelumnya?
Kemudian ketika dibahas tentang makna sabar. Dimana seharusnya kata sabar itu kita letakkan?
Menurut Ahmad Ibnu Faris dalam bukunya Maqayis Al-Lughah mengatakan bahwa kata syukur adalah kata yang berasal dari bahasa Arab. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata tersebut dapat diartikan sebagai: (1) rasa terima kasih kepada Allah, dan (2) Bentuk ungkapan bahagia, lapang dada dan sebagainya.
Adapun menurut al-Raghib al-Isfahani, kata syukur memuat arti Pendeskripsian tentang nikmat yang dipaparkan secara tidak langsung maupun langsung, karena sebagian ulama juga berpendapat bahwa kata tersebut berasal dari kata syakara berarti membuka, dan lawan katanya adalah kafara yang berarti menutup, serta berisi makna melupakan nikmat dan menutup-nutupinya.
Kemudian pembahasan tentang makna sabar. Menurut al-Raghib al-Isfahani dalam bukunya Mujam Mufrodat menjelaskan bahwa kata sabar berasal dari kata al-manu yang memiliki arti menahan dan al-habsu yang berarti mencegah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sabar adalah sikap menahan dan mencegah dari perilaku yang menuju kepada keburukan dalam keadaan sempit. Sabar juga berasal dari kata Shabara-Yashbiru-Shabran: yang mengandung arti kepatuhan dalam menerima sesuatu yang telah Allah berikan baik kebahagiaan dan kesedihan.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, yang artinya:
“Katakanlah (Muhammad), Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu. Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (QS. Az-Zumar: 10)
Sedangkan menurut Syeikh Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, bahwa sabar adalah akhlak yang mampu diciptakan oleh masing-masing diri seseorang. Ia menahan duka, menahan emosi yang kian meluap, menahan diri dari segala keluhan yang akan terucap oleh lidah, dan juga menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang keji dan munkar. Sabar merupakan kekuatan hati yang tidak mudah melemah terhadap ketetapan dan hukum-hukum Allah.
Terkadang kita mengira bahwa sabar itu memiliki titik batas sehingga ketika kita sudah melebihi batas sabar maka bisa seluasnya melakukan yang kita inginkan. Tapi bukan itu tujuannya, semua kembali kepada Allah. Semakin luas rasa sabar kita maka akan semakin positif prasangka kita kepada Allah sehingga ketetapan yang diberikan-Nya akan terasa nikmat dan sejalan dengan rasa syukur yang tercipta.
Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin itu, sesungguhnya seluruh perkaranya adalah baik baginya dan hal itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali oleh orang mukmin. Jika diberi sesuatu yang menggembirakan, ia bersyukur, maka hal itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ia ditimpa suatu keburukan (musibah) ia bersabar, maka hal itu juga baik baginya. (HR. Muslim)
Dari hadist di atas dapat disimpulkan bahwa dalam keadaan apapun kita harus tetap bersyukur, ketika mendapatkan kesenangan kita tidak lupa bahwa yang memberi kesenangan itu adalah Allah, begitu juga ketika tertimpa kesusahan kita bersabar, karena itu baik bagi kita. Dan selalu ingat bahwa Allah Maha pengatur segalanya, Maha membolak-balikkan hati hambanya, dan setiap kejadian itu atas kehendak dari-Nya.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, yang artinya:
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat”. (QS. Ibrahim: 7)
Di dunia perkuliahan banyak sekali contoh kecil tentang makna syukur. Ketika pergi ke kampus dengan berjalan kaki, seharusnya kita bersyukur bisa sekaligus berolahraga tanpa membuat jadwal waktu khusus. Pergi untuk menimba ilmu serta dapat manfaat dari sehatnya berolahraga. Memperkuat sistem Imunitas, meningkatkan kekuatan tulang, memperkuat otot, serta menyehatkan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Lantas alasan apalagi yang membuat kita untuk tidak mensyukuri nikmat tersebut?
Dengan bersyukur kita akan dijauhkan dari sikap insecure yang membuat kita malu, tidak percaya diri, dan merasa cemas dengan segala sesuatu yang menghampiri diri kita. Kita buang jauh-jauh sikap tersebut, agar nikmat syukur dapat menambah iman dan menumbuhkan rasa cinta kita kepada Allah.
Mengucap syukur bukan hanya terletak di sesuatu yang sudah kita terima dengan bahagia saja, tetapi mengucap syukur juga terletak kepada sesuatu yang kita terima tidak sesuai perencanaan dan belum menjadi milik kita.
Semakin kita mengikhlaskan sesuatu yang sudah terjadi dan selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki maka kebahagiaan akan datang menyinggahi.
Makna syukur bukan hanya di lisan saja dengan mengucapkan lafadz Alhamdulillah, tapi dilakukan dengan bukti tindakan nyata yaitu dengan giat beribadah, menerima dengan sepenuh hati, menyedekahkan sedikit harta kita kepada yang membutuhkan, tidak mudah mengeluh, serta menjalankan aktivitas secara maksimal. Begitu juga dengan makna sabar bukan hanya di lisan saja, tapi dilakukan dengan bukti tindakan nyata. Ketika ujian (musibah) singgah di kehidupan kita, tidak seharusnya kita terpuruk dan berdiam diri serta berlarut-larut dalam kesedihan, tindakan yang kita lakukan yaitu bangkit dan tidak putus asa.
Setiap manusia akan merasakan berbagai cobaan didalam hidupnya. Tetapi, tidak semua yang hidup mendapatkan porsi yang sama, kadarnya berbeda-beda, sesuai dengan kesanggupan dari masing-masing kita. Semua sudah diatur dan ditetapkan Allah dengan rapi dan indah. Perihal hasil tidak mudah kita raih sebelum bersakit-sakit dahulu. Didunia ini tidak ada yang abadi, termasuk umur dan kebahagiaan. Hari ini kita terlihat bahagia, namun belum tentu dengan esok. Kuncinya adalah yakin dan percaya, bahwa dibalik kesulitan pasti akan ada kemudahan, karena kebahagiaan yang sejati dan abadi letaknya hanya di Surga nanti.
:))