Selasa, 01 Mei 2018

Dunia ini Panggung Sandiwara


             DUNIA INI
PANGGUNG SANDIWARA!
Oleh : Ali Guntur Hasibuan.
Artinya: “ Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan      sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui” (QS.Al- Ankabut 64).
Setiap pribadi punya jalan hidup tersendiri, dan pada jalan itu Allah sudah tetapkan segala sesuatunya dengan penetapan terbaik pastinya, lengkap dengan segala rambu-rambunya, aturan mainnya dan batasan-batasan yang menjadi panduan menjalani hidup. Namun Manusia bisa memilih, hidup sesuai dengan jalan yang sudah di tentukan, atau memilih jalan lain yang bisa jadi mencelakakan diri sendiri.
Jika kita berdalih bahwa hidup hanya sekali, akan lebih baik lagi, jika itu diwujudkan dengan hidup yang penuh hati-hati. Islam begitu tuntas membahas bagaimana seharusnya penganutnya menjalani hidup yang mulia, harusnya kita selami itu dan yakin seyakinnya akan jaminan hidup bahagia.
Dalam Al-Quran ada banyak ayat yang menyinggung tentang kehidupan dunia, dan di antaranya menegaskan betapa tidak berharganya dunia ini. Pembahasan tentang dunia ini begitu sensitif, sebagian orang mengatakan dengan tegas bahwasanya dunia ini hanya tempat persinggahan, dan ada pula sebagian orang mengatakan dunia ini adalah segala-galanya.
Jika dunia ini adalah sebuah tempat persinggahan, maka kita perlu tahu bahwa yang namanya persinggahan itu tak pernah lama. Karena waktu yang begitu singkat, sebagian orang sibuk mencari kesenangan dan kebahagiaan tersendiri, yang kesenangan itu pastilah di fasilitasi oleh nafsu. Kesenangan-kesenangan itu sebenarnya hanya bersifat fantasi namun dibungkus secara rapi, agar di antara seluruh manusia sedikit banyaknya akan terperangkap di dalamnya.
Dan setiap perangkap itu punya rambu-rambu bagi kita agar lebih berhati-hati dalam hidup ini, pada setiap diri kita harus bisa memahami makna kesenangan dunia yang sebenarnya.



PERUMPAMAAN KESENANGAN DUNIA
Demi terwujudnya kesenangan, orang-orang mungkin akan berlomba-lomba, berjuang, bahkan menguras tenaga dan energi bak sebuah ajang perlombaan. Mereka hanyut dalam permainan-permainan yang ditawarkan yang pada akhirnya akan merasa lelah sendiri.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surah Al-An’am ayat 32:
“Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?”
Seperti itulah gambaran kesenangan yang membuat manusia bisa menjadi lalai, terbuai dan terlena dalam jerat dunia. Jika ayat di atas mengabarkan kepada kita bahwa dunia itu hanya tempat permainan dan sunda gurau, alangkah baiknya jika permainan itu di jalani dengan seadanya dan biasa-biasa saja. Jika dihubungkan ayat tersebut dengan fakta yang terjadi, benarlah sudah perumpamaan itu dengan apa yang kita alami saat ini. Sebagian orang bahkan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kesenangan yang dia inginkan.
Jadi wajar saja ketika kita melihat orang saleh yang taat kepada Allah itu justru lebih mengedepankan tentang akhirat, sebab mengutamakan dunia hanya akan memalingkan diri mereka daripada tujuan yang sebenarnya yaitu hari kemudian.
JANGAN SAMPAI TERBUAI RAYUANNYA!
Sebab kesenangan-kesenangan dunia itu bersifat sementara, tidak ada yang benar-benar kekal. Dalam hidup ini ada hal yang perlu di prioritas kan, meski duniawi memanglah butuh untuk di cari, tapi jangan sampai lupa kehidupan berikutnya yaitu negeri akhirat.
Allah berfirman dalam surah Al-Qasas ayat 60:
“Dan apa saja (kekayaan, jabatan, keturunan) yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang disisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Tidakkah kamu mengerti?”
Mungkin semua orang mendambakan menjadi kaya, punya jabatan yang tinggi, atau mungkin menginginkan keturunan yang baik-baik. Itu wajar dan sangat manusiawi, namun ada hal yang lebih penting atau bahkan lebih mulia dari itu, yaitu apa yang ada disisi Allah karena sifatnya kekal.
Sebuah syair mengatakan “Mengejar dunia semata-mata hanya mengejar rusa berlari”. Dari lirik syair tersebut begitu dalam maknanya, ketika mengejar dunia coba bayangkan sejenak rasanya mengejar, dan akhirnya pastilah lelah sendiri.
PERBEDAAN ANTARA DUNIA DAN REZEKI
Bedakan antara dunia dan rezeki, karena keduanya begitu berbeda meski ada di antara kita yang menganggap kedua hal itu sama, padahal sangat berbeda. Dan ada pula yang mengatakan rezeki itu adalah dunia, yang pada hakikatnya dunia itu belum tentu rezeki.
Dunia itu terbagi kepada dua bagian, yaitu dunia umum dan dunia khusus. Ketika kita punya rumah, mobil, motor dan benda-benda yang lainnya itu merupakan dunia dan itu umum, Allah berikan kepada muslim dan non muslim secara rata. Dan itulah mengapa kita melihat orang di luar Islam begitu menguasai dunia, karena itu sudah menjadi ketetapan dari usaha yang di perbuatnya.
Allah berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 196-197:
“Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafi bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah jahanam; dan jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya”.
Karena saat itu Allah hanya memberi mereka dunia bukan rezeki, karena rezeki itu adalah dunia yang bersifat khusus, seperti contohnya kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat itu rezeki, anak yang sholeh itu rezeki, atau istri sholeha itu juga rezeki dan itu di berikan hanya kepada orang yang beriman.
BETAPA HINANYA DUNIA INI
Dunia yang dibangga-banggakan ini begitu mulia di pandangan manusia, namun di sisi Allah begitu hina sekali.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Wassalam bersabda, “Demi Allah, dunia itu lebih hina di sisi Allah dari pada bangkai itu di pandangan kalian. (HR.Muslim)
Dunia yang kita tempati ini begitu tidak ada harganya, tidak perlu merasa cemburu dan sedih ketika rezeki yang sedikit, karena pada hakikatnya bukan rezeki yang diberi Allah sedikit, melainkan kita sebagai manusia yang tak pernah mensyukurinya. Bukankah sesuatu yang berlebihan itu tidak baik? Lantas mengapa kita selalu mengeluh dengan pemberiannya?.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seandainya dunia di sisi Allah sebanding dengan sayap nyamuk, maka Dia tidak memberi minum sedikit pun darinya pada orang kafir”.

KAMPUNG HALAMAN YANG SESUNGGUHNYA,
Dan pada akhirnya, apa yang kita niatkan dan usahakan untuk dunia, tidak lagi berguna ketika Allah subhanahu wata’ala sudah menetapkan akhir dari dunia. Hanya amal ibadah yang akan berlaku di negeri akhirat.
Jadikan kehidupan dunia menjadi batu loncatan untuk memperbanyak amal yang nantinya menjadi bekal bertemu Allah. Pergunakan waktu yang begitu singkat itu dengan amalan- amalan yang mulia.
Ketika akhirat sudah menjadi tujuan maka dunia pun akan mengikutinya. Percayalah apa yang sudah Allah janjikan, sebab semuanya akan terlaksana pada waktunya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu; wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Ali’Imran 3:14).

Tidak ada komentar:

MAKNA SYUKUR DAN SABAR

  Oleh : Jihan Nabila Luqiana   Apa yang terlintas di benak kita tentang makna syukur? Apakah dikatakan bersyukur jika sesuatu yang dikabu...