DUNIA INI
PANGGUNG SANDIWARA!
Oleh : Ali Guntur Hasibuan.
Artinya:
“ Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya
akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui” (QS.Al- Ankabut
64).
Setiap pribadi punya jalan hidup tersendiri, dan
pada jalan itu Allah sudah tetapkan segala sesuatunya dengan penetapan terbaik
pastinya, lengkap dengan segala rambu-rambunya, aturan mainnya dan batasan-batasan
yang menjadi panduan menjalani hidup. Namun Manusia bisa memilih, hidup sesuai dengan
jalan yang sudah di tentukan, atau memilih jalan lain yang bisa jadi
mencelakakan diri sendiri.
Jika kita berdalih bahwa hidup hanya sekali, akan
lebih baik lagi, jika itu diwujudkan dengan hidup yang penuh hati-hati. Islam begitu
tuntas membahas bagaimana seharusnya penganutnya menjalani hidup yang mulia,
harusnya kita selami itu dan yakin seyakinnya akan jaminan hidup bahagia.
Dalam Al-Quran ada banyak ayat yang menyinggung tentang
kehidupan dunia, dan di antaranya menegaskan betapa tidak berharganya dunia ini.
Pembahasan tentang dunia ini begitu sensitif, sebagian orang mengatakan dengan
tegas bahwasanya dunia ini hanya tempat persinggahan, dan ada pula sebagian
orang mengatakan dunia ini adalah segala-galanya.
Jika dunia ini adalah sebuah tempat persinggahan,
maka kita perlu tahu bahwa yang namanya persinggahan itu tak pernah lama.
Karena waktu yang begitu singkat, sebagian orang sibuk mencari kesenangan dan
kebahagiaan tersendiri, yang kesenangan itu pastilah di fasilitasi oleh nafsu. Kesenangan-kesenangan
itu sebenarnya hanya bersifat fantasi namun dibungkus secara rapi, agar di
antara seluruh manusia sedikit banyaknya akan terperangkap di dalamnya.
Dan setiap perangkap itu punya rambu-rambu bagi kita
agar lebih berhati-hati dalam hidup ini, pada setiap diri kita harus bisa
memahami makna kesenangan dunia yang sebenarnya.
PERUMPAMAAN KESENANGAN DUNIA
Demi terwujudnya kesenangan, orang-orang mungkin
akan berlomba-lomba, berjuang, bahkan menguras tenaga dan energi bak sebuah ajang
perlombaan. Mereka hanyut dalam permainan-permainan yang ditawarkan yang pada
akhirnya akan merasa lelah sendiri.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surah
Al-An’am ayat 32:
“Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda
gurau. Sedangkan negeri akhirat itu sungguh lebih baik bagi orang-orang yang
bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?”
Seperti itulah gambaran kesenangan yang membuat manusia
bisa menjadi lalai, terbuai dan terlena dalam jerat dunia. Jika ayat di atas mengabarkan
kepada kita bahwa dunia itu hanya tempat permainan dan sunda gurau, alangkah
baiknya jika permainan itu di jalani dengan seadanya dan biasa-biasa saja. Jika
dihubungkan ayat tersebut dengan fakta yang terjadi, benarlah sudah perumpamaan
itu dengan apa yang kita alami saat ini. Sebagian orang bahkan menghalalkan
segala cara untuk mendapatkan kesenangan yang dia inginkan.
Jadi wajar saja ketika kita melihat orang saleh yang
taat kepada Allah itu justru lebih mengedepankan tentang akhirat, sebab
mengutamakan dunia hanya akan memalingkan diri mereka daripada tujuan yang
sebenarnya yaitu hari kemudian.
JANGAN SAMPAI TERBUAI RAYUANNYA!
Sebab kesenangan-kesenangan dunia itu bersifat
sementara, tidak ada yang benar-benar kekal. Dalam hidup ini ada hal yang perlu
di prioritas kan, meski duniawi memanglah butuh untuk di cari, tapi jangan
sampai lupa kehidupan berikutnya yaitu negeri akhirat.
Allah berfirman dalam surah Al-Qasas ayat 60:
“Dan apa saja (kekayaan, jabatan, keturunan) yang
diberikan kepada kamu, maka itu adalah kesenangan hidup duniawi dan
perhiasannya; sedang apa yang disisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal.
Tidakkah kamu mengerti?”
Mungkin semua orang mendambakan menjadi kaya, punya
jabatan yang tinggi, atau mungkin menginginkan keturunan yang baik-baik. Itu
wajar dan sangat manusiawi, namun ada hal yang lebih penting atau bahkan lebih
mulia dari itu, yaitu apa yang ada disisi Allah karena sifatnya kekal.
Sebuah syair mengatakan “Mengejar dunia semata-mata
hanya mengejar rusa berlari”. Dari lirik syair tersebut begitu dalam maknanya, ketika
mengejar dunia coba bayangkan sejenak rasanya mengejar, dan akhirnya pastilah lelah
sendiri.
PERBEDAAN ANTARA DUNIA DAN REZEKI
Bedakan antara dunia dan rezeki, karena keduanya
begitu berbeda meski ada di antara kita yang menganggap kedua hal itu sama,
padahal sangat berbeda. Dan ada pula yang mengatakan rezeki itu adalah dunia, yang
pada hakikatnya dunia itu belum tentu rezeki.
Dunia itu terbagi kepada dua bagian, yaitu dunia
umum dan dunia khusus. Ketika kita punya rumah, mobil, motor dan benda-benda
yang lainnya itu merupakan dunia dan itu umum, Allah berikan kepada muslim dan
non muslim secara rata. Dan itulah mengapa kita melihat orang di luar Islam
begitu menguasai dunia, karena itu sudah menjadi ketetapan dari usaha yang di
perbuatnya.
Allah berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 196-197:
“Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh
kebebasan orang-orang kafi bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan
sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah jahanam; dan jahannam itu
adalah tempat yang seburuk-buruknya”.
Karena saat itu Allah hanya memberi mereka dunia
bukan rezeki, karena rezeki itu adalah dunia yang bersifat khusus, seperti
contohnya kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat itu rezeki, anak yang sholeh
itu rezeki, atau istri sholeha itu juga rezeki dan itu di berikan hanya kepada
orang yang beriman.
BETAPA HINANYA DUNIA INI
Dunia yang dibangga-banggakan ini begitu mulia di
pandangan manusia, namun di sisi Allah begitu hina sekali.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Wassalam bersabda,
“Demi Allah, dunia itu lebih hina di sisi Allah dari pada bangkai itu di
pandangan kalian. (HR.Muslim)
Dunia yang kita tempati ini begitu tidak ada
harganya, tidak perlu merasa cemburu dan sedih ketika rezeki yang sedikit,
karena pada hakikatnya bukan rezeki yang diberi Allah sedikit, melainkan kita
sebagai manusia yang tak pernah mensyukurinya. Bukankah sesuatu yang berlebihan
itu tidak baik? Lantas mengapa kita selalu mengeluh dengan pemberiannya?.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seandainya dunia di sisi Allah sebanding dengan sayap
nyamuk, maka Dia tidak memberi minum sedikit pun darinya pada orang kafir”.
KAMPUNG HALAMAN YANG SESUNGGUHNYA,
Dan pada akhirnya, apa yang kita niatkan dan
usahakan untuk dunia, tidak lagi berguna ketika Allah subhanahu wata’ala sudah
menetapkan akhir dari dunia. Hanya amal ibadah yang akan berlaku di negeri akhirat.
Jadikan kehidupan dunia menjadi batu loncatan untuk
memperbanyak amal yang nantinya menjadi bekal bertemu Allah. Pergunakan waktu
yang begitu singkat itu dengan amalan- amalan yang mulia.
Ketika akhirat sudah menjadi tujuan maka dunia pun
akan mengikutinya. Percayalah apa yang sudah Allah janjikan, sebab semuanya
akan terlaksana pada waktunya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diingini, yaitu; wanita-wanita, anak-anak, harta yang
banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah-lah tempat kembali
yang baik (surga).” (Ali’Imran 3:14).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar