Saatnya
Melangkah...
Sibuk Kuliah, Nggak Lupa
Jannah!
Dept. Syi’ar dan Pelayanan LDK Al-izzah UIN SU
“Demi
masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman, beramal salih, saling menasihati dalam kebenaran, dan
saling menasihati untuk menetapi kesabaran.” (QS. Al-’Ashr: 1-3)
Hari
demi hari berlalu, dan kini kita sudah memasuki semester baru. Mungkin sebagian
dari kita ada yang merasa cukup memuaskan dengan apa yang dicapai di semester
yang lalu, namun tidak sedikit juga yang merasakan semester kemarin adalah
semester yang penuh dengan kegagalan dalam mencapai sebuah impian. Lantas
Kenapa demikian bisa terjadi?
Ingatlah
bahwa Mahasiswa, Bukan Lagi Anak SMA …
Ingat,
Pesan Orang Tua
Setiap
orang tua yang melepas keberangkatan anaknya untuk menimba ilmu sering
memesankan kepada anaknya, “Jaga diri baik-baik ya nak … Jangan lupa belajar
yang baik, manfaatkan waktu dengan baik.” Kiranya ini adalah nasihat yang
sangat berharga untuk kita. Bahkan bagi yang perantau sangat banyak titipan
nasihat yang orangtua berikan.
Bagaimana
menjaga diri dari hal-hal yang negatif, banyak sekali godaan dan rintangan yang
harus kita hadapi di tengah dunia mahasiswa dan anak muda pada umumnya.
Sebagian anak muda bahkan punya semboyan ‘mumpung masih muda’ dengan maksud
untuk memuaskan segala keinginan hawa nafsunya sampai ada ungkapan, ‘muda
foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga’. Sungguh semboyan yang penuh dengan
tanda tanya. Dari pintu surga manakah kiranya masuk orang yang mudanya selalu
berfoya-foya dan melanggar aturan Allah?
2
|
Sebagai
seorang pemuda, mestinya kita harus tawazun atau seimbang antara bekal dunia
dan akhirat. Islam tidak melarang pemeluknya untuk mencari kehidupan dunia,
tetapi dunia bukanlah tujuan utama, hanya sebatas pelengkap agar kita bisa
menikmati kehidupan ini dan mendukung amal shalih yang kita lakukan.
Merancang
Target Sejak Dini
Biar
bisa eksis dalam keilmuan, solusinya ada pada kedisiplinan kita mengatur waktu
agar kegiatan kita jadi lebih efektif dan efisien. Sebagai mahasiswa yang juga
aktivis atau mahasiswa yang kuliah sambil kerja, harus bisa mengatur jadwal
perkuliahannya di kelas, dan tahu apa tugas dan amanah yang dipegangnya. Untuk
itu, perlu ada target yang harus dicapai dengan merealisasikan hal-hal berikut:
Pertama, jadilah mahasiswa yang unggul
di kelas. Meski kesibukan di luar kampus cukup menyita waktu, jangan sampai di
kelas kita jadi korban. Kalau kebetulan memang tidak bisa masuk, maka harus
siap dengan konsekuensi yang akan diterima. Namun bukan karena malas, tapi
karena memang ada alasan yang syar’i.
Saat masuk
kelas duduklah di barisan paling depan, supaya dosen hapal wajah dan nama kita.
Namun alasan duduk di depan sebenarnya bukan soal itu, tetapi menunjukkan kamu
siap mendapatkan ilmu dengan serius karena bisa lebih dekat menyimak penjelesan
dosen. Dan kurangilah gadget saat perkuliahan berlangsung.
Kedua, jadilah anak yang berbakti.
Sibuk kuliah bukan berarti melupakan orang tua, dan kewajiban mentaati mereka.
Karena, ridho Allah tergantung pada
ridhonya. Berikan kepada mereka pemahaman, bahwa kita adalah agent of change
kearah yang lebih baik. Kita ingin jadi orang bermanfaat untuk umat ini. Dan
kita harus buktikan kepada orangtua, kalau kesibukan tidak akan mempengaruhi
perkuliahan kita. Itulah pentingnya tanggung jawab.
Keempat, jadilah pejuang Islam sejati.
Tunjukkan identitas kita sebagai pemuda pejuang Islam yang selalu
berpegang teguh pada al-Quran dan as-Sunnah. Memperjuangkan Islam, giat
menghadiri majlis-majlis ilmu. Mahasiswa yang menjadikan surga sebagai visi
yang harus dicapainya dengan mencari ridho Allah.
Sahabat
CR Press, Islam memiliki banyak pejuang,
dan akan selalu ada. Semoga kamu satu di antaranya!. Namun, tak semua dapat
bertahan mempemperjuangkan Islam. Hanya orang-orang pilihanlah yang akan
bertahan. Sebab, Hidup adalah pilihan.
Pilihan untuk menjadi lebih baik dengan Islam atau terhina karena meninggalkan
Islam.
Kuliah
yes, Dakwah yes!
Kita
sesuaikan rutinitas dengan ibadah kepada Allah SWT. Apakah mungkin seseorang
yang sibuk kuliah meluangkan waktunya untuk Allah ?
Sangat mungkin! pembaca setia
CR Press, pernahkan mendengar perkataan
ulama “Kalau seandainya kita melihat orang yang lebih unggul perkara dunia dari
kita, maka unggulilah dengan perkara Akhirat.
Begitulah
mahasiswa muslim produktif. Dia tidak hanya mencukupkan diri berprestasi di
hadapan manusia, tetapi juga berusaha untuk berprestasi di hadapan Allah.
Saatnya
Melangkah…
“Sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka sendiri yang
mengubah apa-apa yang ada pada dirinya sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11).
Maka,
mulailah perbaikan itu dari diri kita masing-masing.
Semangat
saudaraku. Kita adalah generasi pejuang Islam selanjutnya. Jadikan peran
sebagai mahasiswa untuk menunjukkan betapa dakwah tetap menjadi prioritas
kewajibanmu. Jadilah mahasiswa ‘dunia-akhirat’ yaitu mahasiswa yang memikirkan
kehidupan dunia sekaligus masa depan di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar